Teks Sejarah Tuanku Imam Bonjol
Teks sejarah
Orientasi
Pahlawan merupakan orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. Perbuatannya dinilai mulia dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat bangsa. Indonesia mempunyai banyak pahlawan nasional yang memiliki jiwa keberanian yang tinggi.Tuanku Imam Bonjol merupakan seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berani melawan penjajah Belanda. Beliau berjuang dan berkorban untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.
Tuanku Imam Bonjol lahir dengan nama asli Muhammad Shahab di Bonjol pada tahun 1772. Beliau merupakan putra dari pasangan Khatib Bayanuddin yang merupakan seorang alim ulama dari Sungai Rimbang, Suliki, Lima Puluh Kota dengan istrinya Hamatun. Sebagai ulama dan pemimpin masyarakat setempat, Muhammad Shahab atau Tuanku Imam Bonjol memperoleh beberapa gelar, antara lain yaitu Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam. Namun pada akhirnya, beliau lebih dikenal dengan nama Tuanku Imam Bonjol.
Urutan Peristiwa
Pada tahun 1803 Perang Padri dimulai dengan munculnya pertentangan sekelompok ulama yang dijuluki sebagai Kaum Padri. Pertempuran yang terjadi antara padri dengan Belanda dengan sendirinya melibatkan Imam Bonjol. Bantuan dikirimkannya dari Bonjol ke daerah Agam dan Tanah Datar. Tahun 1824 Belanda pun memainkan siasat licik dengan berpura-pura melakukan perjanjian damai dengan Tuanku Imam Bonjol. Pada tahun 1824, perjanjian tersebut pun dikenal dengan sebutan Perjanjian Masang.
Pada tanggal 16 April 1835, Belanda memutuskan untuk kembali mengadakan serangan besar-besaran untuk menaklukkan Bonjol dan sekitarnya. Tahun 1837 Bonjol terus dikepung selama tiga tahun akhirnya jatuh ke tangan Belanda. Setelah wilayah Bonjol dikuasai oleh Belanda, mau tidak mau Tuanku Imam Bonjol pun menyerah terhadap Belanda. Hingga akhirnya beliau pun di asingkan ke beberapa wilayah di Indonesia. Tempat pengasingan terakhir beliau adalah di tanah Sulawesi Utara, dimana akhirnya Tuanku Imam Bonjol wafat dan dikebumikan di Lotak, dekat Manado. Tuanku Imam Bonjol wafat pada usia 92 tahun.
Reorientasi
Tuanku Imam Bonjol merupakan pahlawan nasional Republik Indonesia. Beliau memiliki tekad dan jiwa keberanian yang tinggi. Perjuangan beliau begitu besar untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Perjuangan dan pengorbanan beliau patut kita hormati dan teladani sebagai bangsa Indonesia.
Orientasi
Pahlawan merupakan orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. Perbuatannya dinilai mulia dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat bangsa. Indonesia mempunyai banyak pahlawan nasional yang memiliki jiwa keberanian yang tinggi.Tuanku Imam Bonjol merupakan seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berani melawan penjajah Belanda. Beliau berjuang dan berkorban untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.
Tuanku Imam Bonjol lahir dengan nama asli Muhammad Shahab di Bonjol pada tahun 1772. Beliau merupakan putra dari pasangan Khatib Bayanuddin yang merupakan seorang alim ulama dari Sungai Rimbang, Suliki, Lima Puluh Kota dengan istrinya Hamatun. Sebagai ulama dan pemimpin masyarakat setempat, Muhammad Shahab atau Tuanku Imam Bonjol memperoleh beberapa gelar, antara lain yaitu Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam. Namun pada akhirnya, beliau lebih dikenal dengan nama Tuanku Imam Bonjol.
Urutan Peristiwa
Pada tahun 1803 Perang Padri dimulai dengan munculnya pertentangan sekelompok ulama yang dijuluki sebagai Kaum Padri. Pertempuran yang terjadi antara padri dengan Belanda dengan sendirinya melibatkan Imam Bonjol. Bantuan dikirimkannya dari Bonjol ke daerah Agam dan Tanah Datar. Tahun 1824 Belanda pun memainkan siasat licik dengan berpura-pura melakukan perjanjian damai dengan Tuanku Imam Bonjol. Pada tahun 1824, perjanjian tersebut pun dikenal dengan sebutan Perjanjian Masang.
Pada tanggal 16 April 1835, Belanda memutuskan untuk kembali mengadakan serangan besar-besaran untuk menaklukkan Bonjol dan sekitarnya. Tahun 1837 Bonjol terus dikepung selama tiga tahun akhirnya jatuh ke tangan Belanda. Setelah wilayah Bonjol dikuasai oleh Belanda, mau tidak mau Tuanku Imam Bonjol pun menyerah terhadap Belanda. Hingga akhirnya beliau pun di asingkan ke beberapa wilayah di Indonesia. Tempat pengasingan terakhir beliau adalah di tanah Sulawesi Utara, dimana akhirnya Tuanku Imam Bonjol wafat dan dikebumikan di Lotak, dekat Manado. Tuanku Imam Bonjol wafat pada usia 92 tahun.
Reorientasi
Tuanku Imam Bonjol merupakan pahlawan nasional Republik Indonesia. Beliau memiliki tekad dan jiwa keberanian yang tinggi. Perjuangan beliau begitu besar untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Perjuangan dan pengorbanan beliau patut kita hormati dan teladani sebagai bangsa Indonesia.
Komentar
Posting Komentar